QUITO - Beberapa pria bersenjata menyerang sebuah bar di Provinsi Guayas, Ekuador, menewaskan setidaknya 17 orang dan melukai 11 lainnya. Kejaksaan Agung Ekuador pada Senin, (28/7/2025) menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Kejaksaan mengatakan lebih dari 40 barang bukti balistik ditemukan di tempat kejadian perkara. Gambar-gambar yang dibagikan media lokal menunjukkan mayat-mayat tergeletak di tanah, beberapa ditutupi kain putih, demikian dilansir Reuters.
Serangan itu terjadi pada Minggu, (27/7/2025) di kota El Empalme, sekitar 160 km (100 mil) di utara kota Guayaquil, yang dianggap sebagai salah satu daerah paling berbahaya di Ekuador. Guayaquil adalah daerah yang diperebutkan kelompok kriminal terorganisir berebut kendali atas rute-rute utama penyelundupan narkoba.
Presiden Ekuador Daniel Noboa pada awal tahun lalu mendeklarasikan "konflik bersenjata internal" tetapi meskipun ada langkah-langkah negara, kekerasan telah meningkat secara signifikan terutama di Guayas.
Meskipun Noboa telah menggembar-gemborkan penurunan 15% dalam kematian akibat kekerasan tahun lalu, menurut kementerian dalam negeri, jumlahnya kembali melonjak 47% dari tahun ke tahun dalam enam bulan pertama tahun 2025, mencapai 4.619.
Bulan lalu, majelis nasional Ekuador menyetujui reformasi yang memberi pemerintah lebih banyak wewenang hukum untuk menghadapi kelompok-kelompok bersenjata dan membongkar jaringan perdagangan narkoba yang menjadi sumber kegiatan mereka.
(Rahman Asmardika)