Komentar Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Moskow, karena Trump semakin frustrasi dengan sikap Presiden Vladimir Putin dalam menegosiasikan akhir invasinya ke Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Ia tidak merinci apa yang dimaksud dengan "kapal selam nuklir". Kapal selam militer AS memang bertenaga nuklir dan dapat dipersenjatai dengan rudal berhulu ledak nuklir, meski tidak semuanya.
Hans Kristensen dari Federasi Ilmuwan Amerika mencatat bahwa kapal selam nuklir AS – bagian dari apa yang disebut triad nuklir yang terdiri dari pesawat pengebom dan rudal berbasis darat – selalu diposisikan untuk meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir ke sasaran di Rusia.
"Kapal selam selalu ada di sana setiap saat dan tidak perlu dipindahkan ke posisinya," ujarnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Amerika Serikat memiliki total 14 kapal selam bertenaga nuklir Kelas Ohio, yang masing-masing mampu membawa hingga 24 rudal balistik Trident II D5 yang dapat meluncurkan beberapa hulu ledak termonuklir hingga 4.600 mil.
Menurut kelompok pengendali senjata Nuclear Threat Initiative, antara 8 dan 10 kapal selam Kelas Ohio dikerahkan pada satu waktu.
Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, adalah salah satu tokoh garis keras Rusia yang kerap menyuarakan retorika anti-Barat Kremlin. Para kritikus Kremlin mencemoohnya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan suka melepaskan tembakan, meskipun beberapa diplomat Barat mengatakan pernyataannya menggambarkan pemikiran di kalangan pembuat kebijakan senior Kremlin.