"Terjadi erupsi Minggu pukul 08.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik," kata Mukdas Sofian, petugas Pos PGA Semeru.
Mukdas menjelaskan, sepanjang Sabtu sejak pukul 00.00–24.00 WIB, Gunung Semeru sudah terjadi 39 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–22 mm, dan lama gempa 61–241 detik. Gunung Semeru juga terjadi dua kali gempa guguran dengan amplitudo 6–7 mm dan lama gempa 78–79 detik.
"Terjadi 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3–8 mm, dan lama gempa 42–67 detik, dua kali harmonik dengan amplitudo 2–8 mm, dan lama gempa 88–91 detik," kata dia kembali dalam laporannya.
Kemudian, terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 17 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 15 mm, S-P 8 detik dan lama gempa 41 detik, serta 6 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5–12 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 44–110 detik.
"Kesimpulannya, aktivitas Gunung Semeru berada di level II waspada. Kami meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi," ucapnya.