Pada masa pemerintahan Dyah Hayam Wuruk Sri Rajasanagara, baik pada prasasti maupun dalam Nagarakretagama dan Pararaton, nama Bhre Wengker selalu dihubungkan dengan Sri Wijayarajasa, suami Bhre Daha Dyah Wiyat Sri Rajadewi Maharajasa, mertua Dyah Hayam Wuruk.
Dari Pararaton juga kita ketahui bahwa Bhre Wengker Sri Wijayarajasa bergelar Hyang Parameswara, seperti yang akan dikutip di bawah. Pernyataan Pararaton itu diperkuat oleh uraian prasasti Her Abang II, bertarikh 28 Januari 1384.
Pada prasasti Her Abang dinyatakan dengan jelas bahwa prasasti itu dikeluarkan oleh Sri Maharaja Raja Parameswara Sri Wijayarajasa. Prasasti Her Abang juga menyebut garbhopati nama Sri Wijayarajasa, yakni Kudamerta, berasal dari Wengker.
Nama abhiseka Kudamerta adalah Sri Wijayarajasa Sang Apanji Waning Hyun. Namun, pernyataan prasasti Her Abang itu tidak memberi petunjuk untuk pemecahan persoalan letak ibu kota Kerajaan Timur, karena prasasti itu hanya menyatakan bahwa Kudamerta berasal dari Wengker, sedangkan Wengker terletak di sebelah barat ibu kota Majapahit.
(Fetra Hariandja)