JAKARTA – Mantan Ketua KPK, Abraham Samad, tiba di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu (13/8/2025), Abraham Samad tiba sekitar pukul 10.35 WIB. Ia mengenakan kemeja berwarna hitam dengan dibalut jas.
Kedatangan Abraham Samad itu didampingi Todung Mulya Lubis, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, dan mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Tak hanya itu, terlihat pula kedatangan Abraham Samad didampingi puluhan massa pendukungnya. Sejumlah bapak-ibu tampak kompak membawa poster bertuliskan:
“Lawan, kriminalisasi polisi Jokowi”
“Lawan! Kriminalisasi, pembungkaman kebebasan berpendapat”
“Keadilan akan menemukan jalannya”
Sementara itu, puluhan petugas kepolisian juga tampak mengawal massa pendukung Abraham Samad.
Sebagai informasi, laporan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat ini sudah naik ke tahap penyidikan. Total ada 4 laporan lainnya yang juga telah dinaikkan statusnya ke penyidikan.
Nama Abraham Samad Terseret
Sebelumnya, kasus tudingan ijazah palsu Jokowi yang ditangani Polda Metro Jaya memasuki babak baru setelah statusnya dinaikkan ke tahap penyidikan. Abdullah Alkatiri, selaku kuasa hukum terlapor Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa), mengungkap ada 12 orang yang berstatus terlapor.
Dia menyampaikan, dalam tembusan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tertera nama pelapor dan para terlapor. Hal itu disampaikan dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Rabu 16 Juli 2025.
"Saya akan bicara ini. Teman-teman dapat SPDP, ini ada 12 sekarang ini, terlapornya 12," kata Abdullah sambil menunjuk SPDP tersebut.
Dari 12 orang yang berstatus terlapor, salah satunya adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad.
Setelah Abdullah Alkatiri membacakan 12 nama tersebut, Presiden Petisi Ahli Pitra Romadoni, yang juga hadir dalam acara itu, nyeletuk bahwa 12 nama itulah para calon tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi tersebut.
"Itulah yang diumumkan calon tersangkanya," ujar Pitra.
(Arief Setyadi )