Kericuhan berawal dari aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, dan sejumlah elemen masyarakat yang menyuarakan isu nasional. Namun, situasi berubah karena adanya penyusup.
“Peserta aksi tidak menyampaikan pendapat, namun melakukan tindakan anarkis. Bahkan, ada indikasi pelajar dan anak-anak ikut dimobilisasi. Ini menjadi perhatian serius kami,” ungkap Ade Ary.
Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi.
“Kami minta masyarakat menyampaikan aspirasi dengan damai, tanpa mengganggu ketertiban dan merusak fasilitas umum. Jangan terprovokasi, jauhi narkoba, dan hormati aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
(Arief Setyadi )