Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menteri Kebudayaan Pimpin Ministerial Summit CHANDI 2025, Bahas Peran Budaya Berkelanjutan 

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Rabu, 03 September 2025 |18:48 WIB
Menteri Kebudayaan Pimpin Ministerial Summit CHANDI 2025, Bahas Peran Budaya Berkelanjutan 
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memimpin jalannya sidang pertemuan tingkat menteri atau Ministerial Summit CHANDI 2025. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

Kedua, transformasi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dalam kebudayaan.

“Pandemi telah mengungkap betapa rentannya institusi budaya, dengan kunjungan museum menurun hingga 70 persen secara global dan pendapatan merosot hingga 60 persen,” ujarnya.

Di sisi lain, percepatan teknologi juga menyoroti kesenjangan digital yang masih ada. Tak hanya itu, terdapat pula perhatian serius terkait etika penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang kebudayaan, termasuk isu transparansi, perizinan, serta risiko tergerusnya keberagaman budaya. 

Ketiga, budaya sebagai mesin penggerak ekonomi melalui Cultural and Creative Industries (CCIs) dan generasi muda. Industri ini diperkirakan bernilai sekitar 4,3 triliun Dolar AS, atau sekitar 6 persen dari perekonomian dunia, mendukung lebih dari 30 juta lapangan kerja, serta menjadi motor bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus ruang bagi kreativitas generasi muda. 

Keempat, perlindungan budaya dalam situasi konflik. Berbagai objek budaya menghadapi risiko perusakan, penjarahan, hingga perdagangan ilegal, sementara lemahnya kerangka hukum dan kerja sama lintas batas membuat perlindungan atas objek budaya masih jauh dari harapan. 

Sebelum mendengarkan pernyataan dari masing-masing delegasi, Menbud Fadli Zon kembali menitikberatkan beberapa hal.

“Kita harus kembali menegaskan peran vital budaya dalam membangun masa depan yang berkelanjutan, memperkuat kerja sama dalam pelestarian warisan budaya, meningkatkan diplomasi budaya untuk perdamaian, dan memastikan transformasi digital dibarengi dengan inovasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ucapnya.

Tiga puluh sembilan ketua delegasi negara membahas inisiasi diplomasi budaya yang dapat diterapkan untuk mencegah konflik, terutama menggunakan budaya sebagai instrumen perdamaian.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement