Abdul Fickar pun menyinggung implikasi kasus tersebut yang bisa menimbulkan fenomena pejabat takut mengambil kebijakan strategis. Menurutnya, semua kembali kepada niat dari membuat program tersebut.
“Jika tidak punya interest apa apa, mengapa harus takut,” imbuhnya.
Menurutnya, kekhawatiran itu bisa dijawab dengan transparansi atau keterbukaan semua informasi program atau proyek yang akan dikerjakan. Sehingga, publik bisa mengetahui sekaligus ikut melakukan pengawasan.
“Dengan begitu oknum atau orang-orang yang berniat melakukan Tipikor akan berpikir dua kali untuk melakukannya,” kata Abdul Fickar.
Kendati diakui Fickar, bahwa korupsi di birokrasi sudah sistemik sehingga pencegahannya juga harus sistemik agar maksimal.
(Arief Setyadi )