TOKYO - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba (68), mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu (7/9), memerintahkan Partai Demokrat Liberal (LDP), untuk menggelar pemilihan darurat guna menentukan penggantinya.
Ishiba akan tetap menjalankan tugasnya sampai pemimpin baru terpilih, demikian dilaporkan Reuters.
Keputusan ini muncul setelah Ishiba menghadapi tekanan untuk mundur, menyusul kekalahannya dalam pemilihan majelis tinggi pada bulan Juli lalu.
Kurang dari setahun memimpin, Ishiba menyaksikan koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen, seiring kemarahan publik terhadap meningkatnya biaya hidup.