Diskusi membahas sejarah desa, potensi ekonomi lokal, serta persoalan aktual seperti stunting, disabilitas, kekerasan terhadap anak, peran pemuda, dan pengembangan UMKM.
“Hasil kajian potensi ini nanti disinergikan dengan perencanaan pembangunan daerah, sehingga program yang diarahkan ke desa benar-benar sesuai dengan potensi masing-masing wilayah,” jelas Marthen yang juga menjabat Ketua Komisi I DPRD TTS.
Dari forum tersebut terungkap sejumlah potensi desa yang belum tergarap optimal. Produk alam seperti asam dan kemiri sudah diusahakan warga, tetapi terkendala akses jalan. Selain itu, potensi pertanian berupa jagung, singkong, hingga porang masih terbuka luas untuk dikembangkan.
“Porang sangat potensial tetapi belum dikelola. Ada juga beberapa sumber air yang perlu dikembangkan. Itu akan menjadi perhatian saya sebagai wakil rakyat,” tegas Marthen, yang juga menjabat Ketua DPD Perindo TTS.
Ia menekankan bahwa kemajuan daerah dimulai dari desa. Karena itu, pengelolaan potensi desa harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.