JAKARTA – Seorang pria India berusia 50 tahun dipenggal di depan istri dan putranya di sebuah motel di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS) gara-gara pertengkaran tentang mesin cuci yang rusak. Rekaman kamera pengawas dari pembunuhan mengerikan itu memperlihatkan pelaku mengambil kepala korban yang menggelinding di halaman motel dan membuangnya ke tempat sampah.
Dilaporkan India Today, polisi telah menangkap Yordanis Cobos-Martinez (37), dan mendakwanya dengan pembunuhan berencana.
Serangan mengerikan itu terjadi pada Rabu (10/9/2025) pagi di motel Downtown Suites di Dallas, tempat korban, Chandra Nagamallaiah, dan Cobos-Martinez bekerja.
Menurut surat penangkapan, Nagamallaiah mendekati Cobos-Martinez dan seorang rekan wanitanya saat mereka sedang membersihkan kamar, memberi tahu mereka untuk tidak menggunakan mesin yang rusak. Namun, Cobos-Martinez menjadi marah karena Nagamallaiah meminta rekan wanitanya untuk menerjemahkan apa yang ia katakan, alih-alih berbicara langsung kepadanya.
Video dari kejadian tersebut merekam Cobos-Martinez meninggalkan ruangan, mengeluarkan parang "dari balik bajunya", dan melancarkan serangan. Nagamallaiah berlari melintasi tempat parkir motel sambil berteriak minta tolong, tetapi tersangka mengejarnya dan membacoknya berulang kali dengan senjata tersebut.
Rekaman juga menunjukkan terdakwa mengambil kepala yang terpenggal dan membawanya ke tempat sampah. Ia ditangkap saat meninggalkan area tempat sampah, berlumuran darah, sambil membawa parang.
Surat pernyataan tertulis pengadilan menyatakan bahwa istri dan putra Nagamallaiah, yang berada di kantor depan motel, bergegas keluar untuk menyelamatkannya tetapi didorong menyingkir. Cobos-Martinez kemudian menebas Nagamallaiah hingga kepalanya terpenggal. Rekaman CCTV menunjukkan tersangka menendang kepala korban ke tempat parkir dua kali sebelum membawanya ke tempat sampah.
Petugas Pemadam Kebakaran Dallas di dekatnya membuntuti tersangka yang berlumuran darah hingga polisi tiba dan menangkapnya. Menurut polisi, terdakwa mengaku menggunakan parang untuk membunuh Nagamallaiah. Pihak berwenang belum mengklarifikasi apakah serangan itu direncanakan.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keamanan Dalam Negeri telah mengidentifikasi Cobos-Martinez sebagai warga negara Kuba yang "dibebaskan" oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden karena "Kuba tidak akan menerimanya karena riwayat kriminalnya".
(Rahman Asmardika)