Banyak pengguna media sosial mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap cara negara ini diperintah, menggunakan bendera sebagai sarana untuk menyampaikan pesan simbolis.
Seseorang menulis bahwa bendera 'One Piece' menunjukkan "semangat perlawanan terhadap ketidakadilan" yang masih ada di Indonesia.
Ribuan orang mendukung pandangan ini secara daring, bahkan beberapa orang mengubah simbol Hari Kemerdekaan dengan menyertakan desain tengkorak dan topi jerami.
Sejumlah menteri dan anggota parlemen mengecam keras tren ini, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat mengancam persatuan di tengah perayaan dan kebanggaan nasional.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan (saat masih menjabat, red) mengimbau masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera anime selama Hari Kemerdekaan.
"Mereka yang mengibarkan bendera One Piece pada 17 Agustus dapat menghadapi hukuman pidana," ujarnya, mengutip undang-undang yang melindungi martabat lambang negara, sebagaimana melansir firstpost, Sabtu (13/9/2025).
Protes Nepal
Massa pengunjuk rasa membakar kantor-kantor pemerintah dan rumah-rumah politisi, sementara beberapa pemimpin diserang. Perdana menteri mengundurkan diri seiring meningkatnya kemarahan terhadap kelas politik.
Kelompok besar tetap berada di jalan hingga larut malam, memblokir jalan dan memaksa masuk ke gedung-gedung negara. Helikopter militer digunakan untuk mengevakuasi beberapa menteri ke tempat yang aman.