 
                
JAKARTA – Seorang polisi dari Unit Lalu Lintas Polsek Sawah Besar berinisial R (29) dipukul saat sedang bertugas di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis 11 September 2025. Polisi mengungkap pelaku berinisial AAF (29) merupakan pengidap gangguan jiwa berat skizofrenia.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan peristiwa ini bermula saat petugas polisi R baru saja menggantikan rekannya, berinisial NH (41). Saat itu, R tiba-tiba dipukul AAF hingga menyebabkan memar.
"Pria tersebut langsung memukul pipi kiri korban dengan tangan kosong hingga menyebabkan memar," ujar Susatyo, Sabtu (13/9/2025).
Usut punya usut, ternyata NH petugas kepolisian sebelum R yang menjaga lalu lintas di kawasan itu sempat mencoba memberhentikan pengendara tanpa helm. Saat itu, AAF menghindar dan membuat topinya terjatuh.
"Pelaku kembali ke lokasi untuk mengambil topinya. Ia lalu menghampiri R, yang dikira rekan petugas sebelumnya, dan secara spontan memukul wajahnya," tutur dia.
Polisi sempat mengamankan AAF atas peristiwa itu. Namun tak berapa lama, pihak keluarga mendatangi Polsek Sawah Besar.
Dalam kedatangannya, keluarga pelaku menyerahkan dokumen medis berupa hasil visum kejiwaan dari RS Polri Kramat Jati serta surat keterangan pulang rawat dari RS Jiwa Soeharto Heerdjan (RS Grogol). 
Dari dokumen tersebut, diketahui bahwa AAF mengalami gangguan jiwa berat (skizofrenia). Susatyo Purnomo Condro menegaskan, penegakan hukum harus berjalan beriringan dengan sikap kemanusiaan.
“Kami sangat menghargai pengabdian anggota kami yang sedang bertugas, dan kami prihatin atas kejadian ini," kata Susatyo.
Di sisi lain, Susatyo juga memahami bahwa pelaku kini tengah berjuang melawan kondisi kesehatan mental. Ia pun menegaskan penegakan hukum yang dilakukan harus berusaha menempatkan manusia di atas segalanya.
"Kami ingin agar kasus ini menjadi pengingat bahwa penanganan masalah kesehatan mental harus menjadi perhatian serius di masyarakat," ungkap dia.
Pelaku telah dipulangkan kepada keluarganya untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dengan pengawasan dari pihak berwenang.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Rahmat Himawan, menyebut pihaknya bertindak cepat setelah menerima laporan kejadian tersebut. “Kami ingin semua pihak merasa aman. Bukan hanya korban, tapi juga pelaku yang dalam kondisi tidak stabil secara psikologis. Dalam kondisi seperti ini, empati dan komunikasi dengan keluarga menjadi kunci,” ujar Rahmat.
(Arief Setyadi )