Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir di Bali, BNPB Catat 17 Orang Meninggal

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Sabtu, 13 September 2025 |18:27 WIB
Banjir di Bali, BNPB Catat 17 Orang Meninggal
Banjir Bali (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA – Sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Provinsi Bali. Data tersebut tercatat hingga Sabtu (13/9/2025).

"Peristiwa banjir yang melanda Provinsi Bali menimbulkan dampak yang cukup besar. Tercatat 17 jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (13/9/2025).

Abdul menjelaskan, sebanyak lima orang masih dalam pencarian setelah dilaporkan hilang. Adapun kondisi banjir juga memaksa ratusan jiwa mengungsi.

"Lima jiwa masih dalam pencarian, 146 jiwa terpaksa mengungsi, dan 214 KK atau 659 jiwa terdampak langsung," sambungnya.

Ia menambahkan, status tanggap darurat telah ditetapkan di beberapa wilayah Provinsi Bali, yakni di Kabupaten Jembrana, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar.

Sementara itu, kondisi terkini dilaporkan bahwa beberapa titik banjir telah surut. "Kepala BNPB bersama rombongan turun langsung memberikan pendampingan. Kondisi banjir di beberapa titik Kota Denpasar sudah surut, sementara pencarian korban hilang masih berlangsung," ujarnya.

Sebagai informasi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menggelar rapat koordinasi dan peninjauan lokasi terdampak di Provinsi Bali. Diketahui, banjir besar di Bali menyebabkan korban jiwa.

Kepala BNPB memimpin langsung rapat koordinasi yang digelar di Gedung Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali. Rapat ini dihadiri oleh Gubernur Bali dan unsur Forkopimda dari wilayah-wilayah terdampak banjir.

Suharyanto menyatakan, bencana banjir kali ini disebabkan oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin. Situasi terkini menunjukkan bahwa debit air di beberapa sungai mulai kembali normal.

“Kondisi per malam ini, jam 21.00 WITA, tinggi muka air di sungai-sungai sudah kembali normal. Banjir ini disebabkan curah hujan yang sangat tinggi,” ujar Suharyanto, Kamis 11 September 2025.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement