Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Survei Median: 85,8% Publik Tahu Demo Akhir Agustus Berujung Ricuh

Riyan Rizki Roshali , Jurnalis-Senin, 22 September 2025 |19:10 WIB
Survei Median: 85,8% Publik Tahu Demo Akhir Agustus Berujung Ricuh
Demo Rusuh di Jakarta (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Lembaga survei Median merilis hasil survei terkait pandangan publik atas unjuk rasa di sejumlah kota, khususnya Jakarta pada akhir Agustus 2025 yang berujung ricuh.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menjelaskan, proses pengambilan data dilakukan pada 8–13 September 2025. Ia menuturkan, kuesioner berbasis Google Form disebarkan melalui Meta dengan target pengguna aktif berusia 17–60 tahun.

Formulir pertanyaan disebar ke seluruh provinsi dan hasilnya terkumpul 643 responden. Survei ini dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna media sosial (medsos) di Indonesia.

“Sebanyak 85,8 persen mengetahui aksi demonstrasi itu, sementara 14,2 persen tidak tahu,” kata Rico saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Adapun sumber informasi responden tertinggi berasal dari Facebook (72 persen), Instagram (67,2 persen), TikTok (61,4 persen), televisi (58,5 persen), dan YouTube (44,9 persen).

“Responden juga menjawab tahu aksi unjuk rasa dari portal berita (35 persen), pembicaraan dengan teman (30 persen), X/Twitter (28,9 persen), melihat langsung (17,1 persen), serta radio (8,1 persen),” lanjutnya.

 

Mengenai persepsi atas demonstrasi, jawaban terbanyak adalah kerusuhan (26,9 persen), tolak kenaikan gaji DPR (17,1 persen), menyampaikan aspirasi (15,7 persen), serta tuntut keadilan korban ojol Affan Kurniawan (10,6 persen).

“Selain itu ada yang menjawab bubarkan DPR (5,3 persen), kekecewaan rakyat (5 persen), tuntutan 17+8 (3,3 persen), jalanan macet (3,3 persen), dan aksi damai (2,8 persen),” jelas Rico.

Untuk pemicu aksi demonstrasi, tertinggi yakni kenaikan gaji dan tunjangan DPR (30,2 persen), perilaku arogan DPR (9,8 persen), DPR tidak peduli rakyat (8,1 persen), kesulitan ekonomi (6,5 persen), serta kesenjangan ekonomi (4,2 persen).

“Pejabat korupsi dan kekecewaan rakyat kepada DPR masing-masing 4 persen, kinerja buruk 3,1 persen, serta pejabat tidak empati 2,6 persen,” pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement