“Pidato Presiden di PBB meneguhkan bahwa Indonesia bukan sekadar negara berkembang yang secara pasif berpartisipasi, melainkan bangsa dengan warisan peradaban besar yang siap turut menentukan arah. Diplomasi budaya akan menjadi salah satu instrumen utama untuk membawa pesan ini ke dunia,” katanya.
Menbud menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pidato Presiden Prabowo adalah panggilan sejarah agar para pemimpin dunia tampil dengan kebijaksanaan, kerendahan hati, dan visi peradaban.
“Dari podium PBB, suara Indonesia bergema sebagai suara nurani global. Sejarah akan mencatat pidato ini sebagai penanda bahwa Indonesia berdiri tegak bersama kemanusiaan, memperjuangkan peradaban, dan menjaga masa depan dunia,” tutur Menbud.
(Agustina Wulandari )