Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tragedi Berdarah G30SPKI, Provokasi dan Pembantaian Jenderal Tanpa Belas Kasihan

Arief Setyadi , Jurnalis-Selasa, 30 September 2025 |06:32 WIB
Tragedi Berdarah G30SPKI, Provokasi dan Pembantaian Jenderal Tanpa Belas Kasihan
Monumen Pancasila Sakti mengenang para jenderal korban kebengisan PKI (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

Selain itu, Asmoe Tjiptodarsono, Ketua Barisan Tani Indonesia atau BTI yang merupakan sayap PKI, mengusulkan pembentukan Angkatan V yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Usulan tersebut dilontarkan menjelang peristiwa G30S, dan dalam pidatonya pada Februari 1965, Ketua CC PKI DN Aidit kembali menegaskan pentingnya merealisasikan ide tersebut.

Pembentukan barisan buruh dan tani yang dipersenjatai ini terinspirasi oleh model yang diterapkan oleh Partai Komunis China. Aidit juga mengusulkan agar setiap angkatan darat, laut, udara, dan kepolisian membentuk komisaris politik yang bertugas untuk membina ideologi, doktrin, dan ajaran perjuangan bagi setiap prajurit.

PKI juga menggulirkan isu tentang adanya Dewan Jenderal, yang mereka klaim terdiri dari perwira tinggi Angkatan Darat yang tidak loyal kepada Presiden Soekarno. Melalui isu ini, PKI berusaha menyebarkan informasi yang menyesatkan. PKI juga menyebarkan isu bahwa kelompok "Nekolim" berencana untuk membunuh Bung Karno, Kepala Badan Pusat Intelijen atau BPI Soebandrio, dan Menteri/Panglima Angkatan Darat A Yani. 

Jika rencana pembunuhan itu gagal, mereka mengklaim bahwa tentara Nekolim akan menyerbu Indonesia dengan bantuan kaki tangan mereka. Namun, akhirnya, pada 12 Maret 1966, PKI dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement