Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perempuan Pertama yang Jabat PM Jepang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |20:58 WIB
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perempuan Pertama yang Jabat PM Jepang
Sanae Takaichi berpeluang kuat menjadi PM Perempuan Pertama Jepang. (Foto: X/@Takaichi_Sanae)
A
A
A

Di sisi lain, posisi nasionalisnya—seperti kunjungan rutinnya ke Kuil Yasukuni untuk mengenang para korban perang Jepang, yang dipandang beberapa negara Asia sebagai simbol militerisme masa lalu—dapat memicu kemarahan negara-negara tetangga seperti Korea Selatan dan China.

Jika terpilih sebagai perdana menteri, Takaichi mengatakan ia akan lebih sering bepergian ke luar negeri daripada pendahulunya untuk menyebarkan pesan bahwa "Jepang Telah Kembali!"

"Saya telah mengorbankan keseimbangan kerja-hidup saya sendiri dan saya akan bekerja, bekerja, dan bekerja," ujar Takaichi dalam pidato kemenangannya.

Beberapa pendukungnya memandang pemilihannya sebagai titik balik dalam politik Jepang yang didominasi laki-laki. Takaichi telah membuat janji berani untuk meningkatkan jumlah perempuan di kabinet agar setara dengan negara-negara Nordik.

Namun, posisi sosial konservatifnya yang lain—seperti menentang perubahan yang mengizinkan pasangan menikah memiliki nama keluarga terpisah—membuatnya lebih populer di kalangan pria daripada wanita, menurut jajak pendapat.

Daya tarik konservatifnya dapat membantu meredam kebangkitan Sanseito, yang menembus arus utama politik dalam pemilihan umum bulan Juli, menarik pemilih yang kecewa dengan LDP.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement