JAKARTA – Tim Laboratorium Pusdokkes Polri terus melakukan proses identifikasi terhadap korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga saat ini, sebanyak 22 korban telah teridentifikasi melalui uji DNA.
Kepala Laboratorium Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima 153 sampel DNA, terdiri atas 88 sampel keluarga dan 65 sampel milik korban.
“Total sampel DNA yang kami terima ada 153. Dari hasil pemeriksaan, sudah 22 korban yang cocok dengan keluarganya,” kata Sumy kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).
Sumy menjelaskan, bahwa sampel yang diperiksa tidak hanya berasal dari jenazah utuh, tetapi juga dari potongan tubuh yang ditemukan di lokasi reruntuhan. Ia berharap seluruh proses identifikasi dapat rampung dalam waktu dekat.