MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan tanggapan terbarunya mengenai kemungkinan Ukraina menerima rudal jelajah serangan darat Tomahawk (TLAM) dari Amerika Serikat (AS). Pemimpin Rusia tersebut juga mengisyaratkan segera memperkenalkan senjata nuklir baru.
Ditanya mengenai responsnya apakah AS menggunakan pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan damai yang tersendat, Putin memberikan jawaban tegas.
"Tanggapan kami adalah memperkuat sistem pertahanan udara Federasi Rusia," jelas Putin tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilansir The TWZ, Minggu (12/10/2025).
Pernyataan ini muncul di tengah kenyataan pertahanan udara Rusia saat ini sudah sangat tertekan. Kondisi ini terjadi setelah hampir empat tahun perang dan meluasnya serangan jarak jauh Ukraina ke wilayah Rusia.
Respons Putin lebih lunak dibandingkan pernyataan sebelumnya di awal pekan mengenai persenjataan.
"Ini akan mengarah pada kehancuran hubungan kita, atau setidaknya tren positif yang muncul dalam hubungan ini," kata Putin dalam klip video yang dirilis oleh reporter televisi pemerintah Rusia, Pavel Zarubin, pekan lalu.
Pada Jumat, 10 November 2025, Putin tampak mengubah nadanya. Ia mengisyaratkan negosiasi mengakhiri perang di Ukraina antara dirinya dan Presiden AS Donald Trump, yang berlangsung saat pertemuan mereka di Alaska pada Agustus, masih terus berlanjut.
"Anda lihat, kami tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya dibahas selama pertemuan Anchorage. Kami mengatakan ada pemahaman umum dari Amerika Serikat dan Rusia tentang ke mana kami bisa melangkah dan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan konflik ini melalui cara damai. Itu bukan masalah sederhana," papar Putin.
(Fetra Hariandja)