Data sementara mencatat 20 unit rumah rusak berat (RB), 30 unit rumah rusak ringan (RR), serta beberapa infrastruktur publik turut terdampak, antara lain tiga gereja, dua jembatan, dua pasar, dan 13 bangunan umum lainnya. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, namun proses verifikasi dan pendataan masih terus dilakukan.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kabupaten Sarmi bersama instansi teknis, TNI–Polri, dan relawan telah mengaktifkan posko siaga darurat 24 jam untuk mengantisipasi gempa susulan serta memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. Tim gabungan juga melakukan asesmen terhadap kondisi infrastruktur vital, akses transportasi, dan jaringan komunikasi.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah Kabupaten Sarmi dan sekitarnya untuk tetap tenang, waspada, serta tidak mempercayai informasi yang tidak benar. Warga juga diminta menjauhi bangunan yang rusak atau retak, serta menghindari area berisiko seperti tebing dan lereng curam.
(Awaludin)