Otoritas Israel mengklaim bahwa Hamas memulai serangan terhadap pasukan mereka di Rafah, yang mereka gunakan sebagai pembenaran untuk respons militer. Namun, kelompok Palestina tersebut membantah terlibat dalam permusuhan apa pun dan menegaskan kembali komitmennya terhadap ketentuan gencatan senjata.
Perbedaan klaim ini menyoroti kerapuhan perjanjian gencatan senjata di wilayah yang dilanda konflik tersebut. Perjanjian gencatan senjata ini didirikan berdasarkan pendekatan bertahap yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Rencana awal melibatkan pertukaran sandera-tahanan dan membayangkan rekonstruksi Gaza di bawah struktur pemerintahan baru yang tidak termasuk Hamas.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, konflik yang sedang berlangsung ini telah mengakibatkan lebih dari 68.200 korban jiwa dan 170.200 korban luka sejak permusuhan meningkat pada Oktober 2023.
(Arief Setyadi )