Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tegang dengan Venezuela dan Kolombia, AS Kirim Kapal Induk dan Jet F-35 ke Karibia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 25 Oktober 2025 |12:02 WIB
Tegang dengan Venezuela dan Kolombia, AS Kirim Kapal Induk dan Jet F-35 ke Karibia
Ilustrasi. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan pengerahan militer Amerika Serikat (AS) di Karibia pada Jumat (24/10/2025), dengan mengumumkan pengiriman armada kapal induk USS Gerald R. Ford ke Amerika Latin. Langkah ini merupakan unjuk kekuatan yang jauh melampaui upaya antinarkotika sebelumnya dan menjadi tindakan paling tegas Washington di kawasan itu sejauh ini.​

Pengerahan ini menambah kekuatan delapan kapal perang, satu kapal selam nuklir, dan pesawat F-35 yang sudah berada di kawasan tersebut. Eskalasi signifikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Venezuela, yang pemerintahannya telah lama dituduh Washington menyembunyikan para pengedar narkoba dan merusak institusi demokrasi.​

"Peningkatan kehadiran pasukan AS di area tanggung jawab USSOUTHCOM akan memperkuat kapasitas AS untuk mendeteksi, memantau, dan menghentikan aktor serta aktivitas ilegal yang membahayakan keselamatan dan kesejahteraan tanah air Amerika Serikat serta keamanan kita di Belahan Barat," tulis juru bicara Pentagon, Sean Parnell, di X, sebagaimana dilansir Reuters.​

Parnell tidak merinci kapan kapal induk tersebut akan dipindahkan ke wilayah itu, tetapi beberapa hari yang lalu, kapal tersebut dilaporkan telah berlayar melalui Selat Gibraltar dan berada di Eropa.​

 

Ford, yang ditugaskan pada 2017, adalah kapal induk terbaru Amerika Serikat dan terbesar di dunia, dengan lebih dari 5.000 pelaut di dalamnya.​

Militer AS telah melancarkan 10 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga digunakan untuk penyelundupan narkoba, sebagian besar di Karibia, sejak awal September. Serangan-serangan ini menewaskan sekitar 40 orang. Meskipun Pentagon belum memberikan banyak informasi, mereka menyatakan bahwa beberapa dari mereka yang tewas adalah warga Venezuela.​

Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuduh bahwa AS berniat menggulingkannya dari kekuasaan.​

Pada Kamis (23/10/2025), Maduro memperingatkan bahwa jika AS melakukan intervensi di negaranya, "kelas pekerja akan bangkit dan pemogokan umum akan dideklarasikan di jalan-jalan hingga kekuasaan direbut kembali," seraya menambahkan bahwa "jutaan pria dan wanita bersenjata akan berbaris di seluruh negeri."

Pada Agustus, Washington menaikkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi USD 50 juta, dengan tuduhan keterlibatannya dalam perdagangan narkoba dan kelompok kriminal, yang dibantah oleh Maduro.

 

Ketegangan antara Amerika Serikat dan negara tetangga Venezuela, Kolombia, juga meningkat dalam beberapa hari terakhir. Trump menuduh Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai "pemimpin narkoba ilegal" dan "orang jahat"—sebuah sebutan yang dianggap ofensif oleh pemerintahan Petro.

"Pasukan ini akan meningkatkan dan memperkuat kemampuan yang ada untuk menghentikan perdagangan narkotika serta melemahkan dan membubarkan [organisasi kriminal transnasional]," kata Parnell.​

Trump dilaporkan telah memberi wewenang kepada Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela.

Beberapa jam setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengumumkan pengerahan kapal induk tersebut, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada Petro atas dugaan keterlibatan narkoba ilegal.​

Dengan hanya 11 kapal induk di gudang senjata militer AS, aset ini merupakan sumber daya langka yang jadwalnya biasanya telah ditetapkan jauh-jauh hari.​

 

Tahun lalu, USS George Washington dikerahkan ke Amerika Selatan, tetapi pengerahan itu dijadwalkan jauh sebelumnya dan merupakan bagian dari latihan. Sebaliknya, kapal induk Ford, yang dilengkapi reaktor nuklir, dapat menampung lebih dari 75 pesawat militer, termasuk jet tempur seperti F/A-18 Super Hornet dan pesawat peringatan dini E-2 Hawkeye.​

Kapal induk ini memiliki persenjataan rudal, seperti Evolved Sea Sparrow Missile, rudal permukaan-ke-udara jarak menengah yang digunakan untuk melawan drone dan pesawat terbang. Ford juga dilengkapi radar canggih yang dapat membantu mengendalikan lalu lintas udara dan navigasi.

Kapal-kapal pendukungnya, seperti kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga Normandy, serta kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, yaitu Thomas Hudner, Ramage, Carney, dan Roosevelt, memiliki kemampuan peperangan permukaan-ke-udara, permukaan-ke-permukaan, dan antikapal selam.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement