"Ini akan sangat cepat. Tapi saya harap Hamas juga demikian, karena mereka telah memberi kami janji tentang sesuatu," ujarnya.
Trump juga mengisyaratkan pasukan Qatar dan negara-negara lain mungkin menjadi bagian dari apa yang disebut "pasukan stabilisasi internasional" untuk Gaza.
"Kami memiliki 59 negara. Kami memiliki banyak negara yang telah menandatangani," ujarnya. "Ini seharusnya menjadi perdamaian yang langgeng."
Pasukan keamanan untuk Gaza dapat dibentuk "cukup cepat", tambahnya. "Mereka sebenarnya sedang memilih pemimpin saat ini."
Pemerintah Qatar, dalam pernyataan tertulis mengenai pembicaraan di Air Force One, yang dibagikan oleh Kantor Berita Qatar, mengatakan para pemimpin membahas berbagai isu, termasuk upaya yang terkait dengan "mendukung perdamaian di kawasan, mengonsolidasikan perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza, dan memastikan implementasi semua ketentuannya oleh para pihak".
Pertemuan itu terjadi di tengah tekanan dari Israel dan AS agar Hamas melepaskan jenazah semua warga Israel yang masih ditawan dalam serangan 7 Oktober 2023.
"Hal itu telah menjadi titik perdebatan, [dengan] Israel mengatakan bahwa Hamas belum mengembalikan jenazah-jenazah itu dalam empat hari terakhir," ujarnya.
"Hamas, di sisi lain, mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengakses daerah-daerah yang tidak terjangkau akibat perang dan pemboman besar-besaran yang telah terjadi di Jalur Gaza."