JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) melakukan peremajaan pohon di kawasan Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Senin (27/10/2025). Kegiatan ini diawali dengan pengecekan lapangan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Fajar Sauri untuk memastikan kesiapan pelaksanaan peremajaan.
"Sebanyak delapan pohon Palem Raja (Royal Palm) yang telah berusia tua dan mengalami keropos akar ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan," kata Fajar dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Sebagai langkah pengganti, Distamhut DKI Jakarta menanam lima pohon Tabebuya di lokasi yang sama. Secara bertahap, akan dilakukan peremajaan terhadap kurang lebih 200 pohon Palem Raja di sepanjang median jalan Jalan Metro Pondok Indah yang membentang sepanjang 3,8 kilometer.
"Langkah peremajaan ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi ekologi kota, mempercantik estetika kawasan, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna jalan," ucapnya.
"Pohon pengganti yang ditanam akan disesuaikan dengan jenis pohon asli Indonesia yang memiliki kemampuan menyerap polutan dan dapat tumbuh dengan baik di area terbatas. Salah satu di antaranya adalah pohon Tabebuya, yang dikenal memiliki daya serap polutan tinggi serta nilai estetika karena bunganya yang indah," tambahnya.
Fajar juga menyampaikan peremajaan pohon ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan ekologi kota.
"Kami tidak hanya menebang, tetapi juga menanam kembali dengan jenis pohon yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan perkotaan. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat pohon di sekitar kita, karena pohon bukan hanya penghijau kota, tetapi juga pelindung kehidupan," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) untuk memotong pohon-pohon yang berpotensi tumbang saat diterjang angin kencang. Namun, proses pemotongan memerlukan waktu, tidak bisa 'bimsalabim'," ujar Pramono di Kantor Kemenkes, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).
"Pertama untuk pohon, kemarin kejadian yang di Pondok Indah kami langsung melakukan pemotongan di beberapa pohon yang berpotensi untuk terjadi patahan. Yang kedua sekarang dipasang steger untuk penyangga dan saya juga memerintahkan untuk pohon-pohon yang sudah dianggap terlalu tua untuk dipotong," ujarnya.
"Mungkin tadi malam sudah dikerjakan, memang tidak bisa bimsalabim kemudian selesai semua," tambahnya.
Pramono menyebut peristiwa nahas yang terjadi Minggu (26/10) membuat ketahuan banyak pohon tua yang harus dipotong.
"Tetapi yang paling penting, kejadian kemarin itu betul-betul membuat kita tahu bahwa banyak pohon yang memang harus dipotong," ucapnya.
(Fetra Hariandja)