Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengakuan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional Mendapat Dukungan Luas

Agustina Wulandari , Jurnalis-Senin, 10 November 2025 |17:09 WIB
Pengakuan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional Mendapat Dukungan Luas
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. (Foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) menegaskan bahwa Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, memenuhi seluruh persyaratan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Fadli Zon seusai melaporkan 40 nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional yang baru diusulkan, serta 9 nama tambahan hasil lanjutan dari tahun sebelumnya, kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu lalu (5/11).

“Seluruh nama yang diajukan telah melalui penelitian dan pengkajian mendalam oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), melibatkan pakar lintas disiplin ilmu, serta disinergikan antara pemerintah daerah dan pusat. Proses ini dilakukan secara ketat, objektif, dan transparan,” ujar Fadli.

Menurutnya, pemberian gelar Pahlawan Nasional merupakan wujud penghormatan negara kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan jasa besar bagi bangsa dan negara.

Dukungan terhadap penilaian tersebut datang dari berbagai kalangan, termasuk organisasi keagamaan. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr. Adian Husaini turut menyatakan dukungannya terkait penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.

Menanggapi munculnya perbedaan pandangan di masyarakat, Dr. Adian menyebut bahwa perdebatan mengenai tokoh-tokoh nasional merupakan hal yang wajar dalam proses penetapan gelar kehormatan negara.

“Kalau tentang kontroversi, siapa Pahlawan Nasional yang tidak punya kontroversi. Siapa yang tidak punya salah?” ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement