Rusia tidak mengizinkan pembentukan Dewan Perdamaian atau pengerahan pasukan internasional untuk saat ini, melainkan meminta Sekretaris Jenderal PBB António Guterres untuk menawarkan “opsi” terkait isu‑isu tersebut.
AS mengintensifkan kampanye untuk mendapatkan dukungan bagi resolusinya, seraya mengecam “upaya menebar perpecahan” di antara anggota Dewan.
Washington menyatakan telah memperoleh dukungan dari sejumlah negara Arab dan mayoritas Muslim, dengan menerbitkan pernyataan dukungan bersama terhadap teks tersebut yang ditandatangani Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Indonesia, Pakistan, Yordania, dan Turki.
Namun, banyak negara juga dilaporkan masih memiliki keraguan terhadap substansi teks yang diusulkan AS.
(Rahman Asmardika)