Di tempat yang sama, Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj, menegaskan bahwa penguatan pesantren tidak boleh hanya berhenti pada aspek administratif, tetapi harus berdiri di atas bangunan epistemologi yang kokoh.
Menurutnya, pemahaman agama perlu berlandaskan tiga pendekatan klasik yang telah menjadi tradisi besar dalam keilmuan Islam yaitu Bayan (pendekatan tekstual berbasis wahyu dan hadis); Burhan (pendekatan rasional yang menguatkan teks melalui logika dan penalaran) dan Irfan (pendekatan spiritual yang memberikan kedalaman makna melalui pengalaman batin).
“Tiga epistemologi ini tidak boleh berjalan sendiri. Teks tanpa nalar tidak cukup, dan nalar tanpa kedalaman spiritual juga tidak memadai,” ujar Said Aqil.
‘’Integrasi ketiganya dipandang sangat relevan untuk membentuk santri yang kuat secara intelektual, matang secara spiritual, dan terampil membaca realitas,’’pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )