Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tangani Cuaca Ekstrem di Sumbar

Binti Mufarida , Jurnalis-Kamis, 27 November 2025 |07:14 WIB
BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tangani Cuaca Ekstrem di Sumbar
Modifikasi Cuaca (foto: BNPB)
A
A
A


JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menangani cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Bencana hidrometeorologi basah berupa banjir dan longsor di Sumbar terjadi akibat cuaca ekstrem yang dipicu bibit siklon tropis 95B.

“Hampir seluruhnya sekarang ini hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir dan longsor. Jadi kami memiliki operasi modifikasi cuaca. Jika memang cuaca sangat ekstrem, maka operasi modifikasi cuaca ini akan dilakukan untuk memindahkan turunnya hujan ke tempat lain,” ungkap Sekretaris Utama BNPB Rustian, Kamis (27/11/2025).

Rustian mewakili pemerintah pusat juga memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak di Kabupaten Padang Pariaman dan Pesisir Selatan, Sumbar. Bantuan secara simbolis diserahkan Sekretaris Utama kepada pemerintah daerah di lokasi bencana. Dukungan ini diberikan untuk mempercepat penanganan darurat, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak langsung.

Bantuan untuk warga Padang Pariaman meliputi 100 paket alat kebersihan, 30 paket hygiene kit, 150 paket family kit, 200 paket makanan siap saji, dan 200 paket sembako.

Sedangkan bantuan untuk warga terdampak di Pesisir Selatan meliputi 100 kasur lipat, 100 selimut, 100 paket family kit, 2 unit tenda pengungsi, 50 unit tenda keluarga, serta 200 paket sembako.

 

Peninjauan jajaran BNPB ke lokasi bencana bertujuan memastikan pemerintah daerah melakukan penanganan darurat secara optimal, baik dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak maupun evakuasi warga ke pos pengungsian.

“Empat hari hujan berturut-turut, hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat terdampak banjir dan longsor. Cuaca memang sangat ekstrem sehingga menyebabkan banyak warga mengungsi serta rusaknya infrastruktur,” ujar Rustian.

Saat berada di Padang Pariaman, Sekretaris Utama BNPB meninjau infrastruktur jalan yang putus akibat tergerus air maupun amblas. Salah satunya ruas jalan Jambak–Lubuk Simantung di Nagari Salibutan, Korong Sakayan, Kecamatan Lubuk Alung, dengan panjang badan jalan yang putus mencapai 200 meter.

“Selain itu, terdapat jembatan, sekolah, masjid, dan musala di 13 kabupaten/kota yang juga rusak akibat banjir dan longsor,” tambahnya.

 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan sejumlah langkah penanganan darurat seperti penetapan status kedaruratan, pengaktifan pos komando, evakuasi, dan pembukaan pos pengungsian.

Lebih lanjut, apabila hujan terus turun, Rustian berharap kepala daerah bersama BPBD, OPD terkait, termasuk TNI dan Polri, dapat terus melakukan upaya penanggulangan bencana.

Setelah meninjau beberapa titik terdampak, Sekretaris Utama BNPB bersama Wakil Gubernur Sumbar bertolak menuju Kabupaten Pesisir Selatan untuk melihat langsung kondisi pascabencana dan berdialog dengan warga terdampak banjir.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement