Pimpinan PPTQ Halaqah Hafizhah Hamzah Harun Ar-Rasyid, menambahkan, bahwa pendidikan pesantren berakar pada pembentukan karakter yang berkesadaran spiritual.
“Santri harus merasa selalu dalam pengawasan Allah. Jika itu tertanam, maka seorang santri tidak akan mungkin berkhianat, meskipun nanti ia menjadi rektor atau menteri,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah PWNU Sulawesi Selatan ini menguraikan enam pilar pendidikan menurut Imam Syafi’I kecerdasan, semangat, kesungguhan, kecukupan ekonomi, kedekatan dengan guru, dan ketekunan waktu, namun menegaskan bahwa kebutuhan zaman menuntut lebih.
“Pesantren harus masuk ke dunia digital, memperkuat ekonomi, dan membangun jejaring global,” tandasnya.
(Fahmi Firdaus )