Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemimpin Hong Kong Bentuk Komite, Perintahkan Penyelidikan Kebakaran Apartemen Wang Fuk Court

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 03 Desember 2025 |13:12 WIB
Pemimpin Hong Kong Bentuk Komite, Perintahkan Penyelidikan Kebakaran Apartemen Wang Fuk Court
bangunan Apartemen Wang Fuk Court di Tai Po Hong Kong hangus dalam kebakaran dahsyat.
A
A
A

JAKARTA – Pemimpin Hong Kong, John Lee, telah memerintahkan pembentukan komite independen untuk menyelidiki penyebab kebakaran dahsyat di kompleks apartemen yang menewaskan setidaknya 151 orang.

Tujuh dari delapan blok menara di kompleks perumahan Wang Fuk Court, yang sedang menjalani renovasi besar-besaran, terbakar pada Rabu (26/11/2025). Para penyelidik kemudian menemukan bahwa jaring pelindung yang digunakan di sekitar gedung-gedung tersebut tidak memenuhi standar tahan api.

Setidaknya 13 orang telah ditangkap atas dugaan pembunuhan, termasuk para direktur sebuah perusahaan konstruksi.

Kebakaran ini merupakan yang paling mematikan di Hong Kong dalam lebih dari 70 tahun, dan jumlah korban tewas dapat terus bertambah seiring petugas mengevakuasi jenazah.

Kepala Eksekutif Lee mengatakan bahwa komite tersebut akan dipimpin oleh seorang hakim dan akan melakukan “reformasi komprehensif”, seraya menambahkan bahwa ia akan berupaya “mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang”.

 

Ketika ditanya dalam konferensi pers mengapa ia harus mempertahankan jabatannya, Lee mengakui bahwa reformasi memang diperlukan, tetapi gagal menjawab pertanyaan tersebut secara langsung.

“Ya, ini tragedi, ini kebakaran besar. Ya, kita membutuhkan reformasi. Ya, kita telah mengidentifikasi kegagalan di berbagai tahap. Itulah mengapa kita harus bertindak serius untuk memastikan semua celah ini diatasi,” ujarnya, sebagaimana dilansir BBC.

Kebakaran—yang menyebar dengan cepat baik ke atas maupun di antara blok-blok—baru sepenuhnya padam pada Jumat (28/11/2025) pagi, sekitar 40 jam setelah dimulai, dan membutuhkan lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikannya.

Pada hari yang sama, polisi mulai memasuki gedung-gedung untuk mengumpulkan bukti. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan ini bisa memakan waktu tiga hingga empat minggu.

Api menyebar dengan cepat ke blok-blok menara terpisah melalui jaring pelindung dan material mudah terbakar lainnya di bagian luar gedung, kata para pejabat.

 

Beberapa warga mengatakan mereka tidak mendengar alarm kebakaran ketika peristiwa terjadi. Dinas Pemadam Kebakaran Hong Kong menemukan bahwa alarm di kedelapan blok tidak berfungsi secara efektif.

Departemen Bangunan Hong Kong telah menghentikan sementara pekerjaan pada 30 proyek swasta.

Secara terpisah, polisi dilaporkan menahan seorang pria berusia 24 tahun atas dugaan penghasutan pada Sabtu (29/11/2025). Ia merupakan bagian dari kelompok yang mengajukan petisi untuk penyelidikan independen atas kebakaran tersebut. Sebuah petisi daring mengumpulkan lebih dari 10.000 tanda tangan dalam waktu kurang dari sehari sebelum isinya dihapus.

Dua orang lainnya, termasuk seorang mantan anggota dewan distrik, juga ditangkap oleh polisi, menurut laporan media lokal.

Ketika ditanya tentang hal ini pada Selasa (2/12/2025), Lee tidak menjawab pertanyaan tersebut secara langsung, tetapi mengatakan bahwa “para penjahat yang melakukan pelanggaran harus diadili”.

“Saya tegaskan bahwa saya tidak akan menoleransi kejahatan apa pun, terutama kejahatan yang mengeksploitasi tragedi yang kita hadapi saat ini.”

 

Wang Fuk Court dibangun pada tahun 1983 dan telah menyediakan 1.984 apartemen untuk sekitar 4.600 penghuni, menurut sensus pemerintah tahun 2021.

Hampir 40% penghuninya diperkirakan berusia minimal 65 tahun. Beberapa telah tinggal di perumahan bersubsidi ini sejak dibangun.

Kebakaran paling mematikan kedua di Hong Kong tercatat menewaskan 176 orang pada tahun 1948, disebabkan oleh ledakan di lantai dasar sebuah gudang berlantai lima. Kebakaran paling mematikan terjadi di Happy Valley Racecourse pada tahun 1918, ketika lebih dari 600 orang tewas.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement