Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

China Luncurkan Rudal Hipersonik Murah Berbahan Semen dan Material Sipil

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 03 Desember 2025 |18:20 WIB
China Luncurkan Rudal Hipersonik Murah Berbahan Semen dan Material Sipil
Rudal hipersonik YKJ-1000. (Foto: Tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA China dikenal dengan produk-produknya yang beredar di pasaran dengan harga relatif murah, mulai dari tekstil, perangkat elektronik seperti smartphone, hingga mobil listrik. Kini, perusahaan China Lingkong Tianxing meluncurkan produknya: rudal luncur hipersonik murah dengan harga setara mobil.

Dilansir South China Morning Post, YKJ-1000 dijuluki sebagai rudal “berlapis semen” karena menggunakan material sipil seperti beton berbusa pada lapisan tahan panasnya. Rudal hipersonik ini memiliki jangkauan hingga 1.300 km dan kecepatan Mach 7.

Menurut slide yang beredar luas di internet, biaya produksi per unit rudal—yang sudah diproduksi massal dan telah sukses uji coba tempur—diperkirakan hanya sekitar 700.000 yuan atau Rp1,6 miliar, setara dengan mobil mewah seperti Toyota Alphard di Indonesia.

Sebagai perbandingan, sistem rudal THAAD buatan Amerika Serikat (AS) berharga USD 12 juta hingga USD 15 juta (Rp192 miliar hingga Rp240 miliar) untuk setiap pencegat. Sementara itu, Patriot PAC-3 yang diharapkan Taiwan akan berharga USD 3,7 juta hingga USD 4,2 juta (Rp59,2 miliar–Rp67,2 miliar) per unit.

 

Rudal tersebut menunjukkan bagaimana kapasitas manufaktur sipil China yang besar dapat digunakan untuk memproduksi teknologi militer mutakhir dengan biaya rendah—sesuatu yang mungkin berdampak besar pada pasar pertahanan global.

"Jika rudal ini diperkenalkan di pasar pertahanan internasional, daya saingnya akan sangat tinggi," ujar pengamat militer Wei Dongxu dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah CCTV.

"Banyak negara belum mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri, dan rudal ini—dengan jangkauannya yang jauh, daya rusaknya yang tinggi, dan kemampuan penetrasi yang kuat—kemungkinan akan menjadi komoditas yang sangat diminati karena harganya yang sangat murah."

Rudal hipersonik YKJ-1000.

Jika dijual ke luar negeri, senjata semacam itu dapat memberdayakan negara-negara yang lebih kecil untuk menantang kekuatan militer besar—berpotensi mengubah keseimbangan strategis di seluruh dunia dan menimbulkan ancaman bagi kapal perang canggih seperti kapal induk.

Misalnya, Venezuela, negara yang saat ini tengah terlibat dalam ketegangan dengan AS. Jika Caracas memperoleh cukup banyak rudal seperti YKJ-1000, pertahanan negara Amerika Selatan itu akan menjadi ancaman serius bagi kapal induk AS di lepas pantainya. Hal itu berpotensi mengubah pemikiran strategis Washington karena jangkauan tempur efektif kapal induk nuklir kelas Ford adalah 1.100 km.

 

Tahun ini, pemberontak Houthi Yaman telah berulang kali mengklaim serangan terhadap kapal induk AS, dan proliferasi rudal yang lebih murah dapat membuat serangan semacam itu lebih sulit dilawan.

Sebaliknya, dalam skenario invasi, rudal ini bisa membuat China menghabiskan sumber daya pertahanan Taiwan dengan sistem pertahanan AS yang mahal, sementara China menggunakan rudal hipersonik murahnya.

Lingkong Tianxing juga dapat memanfaatkan rantai pasokan yang matang dan keahlian teknis yang telah terakumulasi di China untuk memproduksi massal rudal ini dalam jumlah sangat besar dan waktu yang relatif cepat.

Menurut perusahaan tersebut, lapisan tahan panas hulu ledak menggunakan semen berbusa dan bahan-bahan sipil, komponen strukturalnya dapat dicetak, dan mur pemisah bahan peledak telah diganti dengan yang elektrik. Komponen seperti modul kamera dan chip navigasi BeiDou, yang muncul di pasar drone sipil, juga dapat digunakan dalam konstruksinya.

Dalam unggahan di media sosial, Pimpinan Lingkong Tianxing, Wang Yudong, menulis bahwa perusahaannya “berdiri di atas bahu para raksasa” dan merangkul hasil dari strategi “buatan China”.

 

Tim penelitian dan pengembangan perusahaan sebagian besar berasal dari grup-grup kedirgantaraan besar, dan Wang sebelumnya adalah kepala perancang serta wakil kepala insinyur di Akademi Teknologi Kendaraan Peluncur China.

Pihak yang skeptis mempertanyakan bagaimana harga mesin roket rudal itu bisa dibuat murah, terutama mengingat jangkauan dan kecepatan YKJ-1000. Lingkong Tianxing mengatakan sebuah artikel yang membahas pertanyaan-pertanyaan ini akan segera diterbitkan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement