Hakam mengatakan, polemik dan dinamika di tubuh NU saat ini dipahami dengan jernih dan komprehensif.
“Jangan sampai komitmen dan tingginya sikap tawaddu’ ke kiai malah menghilangkan nalar kritis dan objektif,”ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Hakam, NU saat ini yang mencapai usia satu abad adalah organisasi besar yang menuntut pengelolaan secara lebih terbuka.
“Jangan beranggapan NU terjebak menjadi cenderung teknokratis karena dipegang aktivis organisasi. Justru NU itu organisasi yang menjunjung tinggi kehormatan kiai. Orang yang berorganisasi pasti paham aturan-aturannya. Sesederhana itulah memahami dinamika saat ini,” tandasnya.
(Fahmi Firdaus )