Lukashenko telah memerintah negara berpenduduk 9,5 juta jiwa itu dengan tangan besi selama lebih dari tiga dekade. Pemerintahannya berulang kali dikenai sanksi oleh Barat karena penindasan terhadap hak asasi manusia dan karena mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya selama invasi Ukraina tahun 2022.
Sembari mempertahankan hubungan yang kuat dengan Moskow, Lukashenko juga berupaya melakukan pendekatan dengan Amerika Serikat. Pada Sabtu (13/12/2025), Lukashenko membebaskan 123 tahanan politik, termasuk peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Washington yang mencabut sanksi AS terhadap industri kalium Belarus, sumber utama pendapatan ekspor negara itu.
(Rahman Asmardika)