Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kecelakaan Bus Tol Krapyak Semarang, Polda Jateng Dirikan Posko DVI di RS Kariadi

Eka Setiawan , Jurnalis-Senin, 22 Desember 2025 |13:14 WIB
 Kecelakaan Bus Tol Krapyak Semarang, Polda Jateng Dirikan Posko DVI di RS Kariadi
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo (foto: Okezone)
A
A
A

SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membuka Posko Disaster Victim Identification (DVI) bagi korban tewas kecelakaan lalu lintas, Bus PO Cahaya Trans di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi Semarang. 

Insiden yang terjadi pada Senin (22/12/2025) dini hari di Simpang Susun Tol Krapyak, Semarang, tersebut mengakibatkan 16 penumpang tewas.

"Seluruh korban meninggal dunia saat ini masih dalam proses pemulasaraan jenazah dan identifikasi oleh Tim DVI Biddokkes Polda Jawa Tengah di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi Semarang,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo saat ditemui di RSUP dr Kariadi Semarang.

Ia menyampaikan, Polda Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak rumah sakit akan memfasilitasi pemulangan jenazah ke rumah duka. Selain itu, posko ante-mortem dan post-mortem DVI dapat didatangi oleh keluarga korban untuk memperoleh informasi serta memastikan proses identifikasi.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya para korban dalam peristiwa kecelakaan ini. Kejadian tersebut menjadi keprihatinan kita bersama,” lanjutnya.

 

Kapolda juga menjelaskan penanganan pascakejadian yang dilakukan kepolisian. Saat ini, kasus kecelakaan tersebut ditangani oleh Unit Laka Polrestabes Semarang dengan dukungan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah.

Selain itu, Biddokkes Polda Jawa Tengah bergerak cepat dengan menurunkan tim medis, tim evakuasi, serta Tim Disaster Victim Identification (DVI). Tim DVI juga mendirikan posko pelayanan bagi keluarga korban meninggal dunia di RSUP dr Kariadi sebagai pusat informasi dan pendampingan selama proses identifikasi berlangsung.

“Saat ini Tim DVI tengah melakukan proses identifikasi secara menyeluruh melalui metode post-mortem dan ante-mortem secara cermat dan profesional. Hal ini untuk memastikan ketepatan identitas sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga,” tandasnya.

Sementara itu, sebanyak 17 korban luka akibat insiden tersebut saat ini dirawat di tiga rumah sakit di Kota Semarang, yakni RS Tugu Semarang, RS Columbia Asia, dan RS Elisabeth.

“Seluruh biaya pengobatan korban luka akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Polda Jawa Tengah bersama Pemprov Jawa Tengah dan pihak rumah sakit berkomitmen membantu proses identifikasi hingga pemulangan jenazah ke kediaman masing-masing. Kami juga berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk memastikan seluruh korban mendapatkan santunan sesuai ketentuan,” tutup Kapolda.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement