Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Drama Selingkuh Kuasai Linimasa, Bencana Sumatera Kehilangan Suara

Opini , Jurnalis-Jum'at, 26 Desember 2025 |20:14 WIB
Ketika Drama Selingkuh Kuasai Linimasa, Bencana Sumatera Kehilangan Suara
Bencana alam di Sumatera (foto: dok BNPB)
A
A
A

Ketika Bencana Mulai Kehilangan Narasi

Bencana banjir di Sumatera yang merengut 1,129 jiwa dan membuat hampir 500,000 penduduk kehilangan rumah, bukan hanya sekadar peristiwa alam. Ini adalah hasil dari rangkaian keputusan pembuat kebijakan. Mulai dari izin konsesi, pembiaran alih fungsi lahan, lemahnya penegakan hukum, dan komunikasi resiko yang minim, semuanya berkontribusi pada apa yang terjadi di Sumatera saat ini.

Tanpa narasi yang kuat, bencana yang terjadi saat ini semakin kehilangan “wajah” di hadapan publik. Tanpa disadari, perlahan ia menjadi statistik, laporan singkat, atau foto tanpa konteks. Sementara drama perselingkuhan menawarkan tokoh, konflik, emosi, klimaks, dan drama: semua unsur yang membuat publik memalingkan wajah dan betah berlama – lama mengulas isu ini.

Di sinilah kegagalan komunikasi lingkungan menjadi nyata. Bukan karena kurang data, tetapi karena kalah dalam membangun makna.
Tentu, tidak adil menyalahkan publik sepenuhnya. Dalam ekosistem media digital, algoritma memperkuat mekanisme agenda setting klasik. Kalau dulu media menentukan isu utama lewat pemilihan headline dan penempatan halaman, kini platform mempercepatnya melalui metrik keterlibatan. Drama perselingkuhan memenuhi seluruh prasyarat viral: sederhana, personal, dan emosional. Sebaliknya, bencana ekologis menuntut konteks, data, dan kesinambungan liputan.

Jika bencana banjir Sumatera terus disampaikan dengan bahasa teknis dan jarak emosional, sementara isu personal dikemas dramatis dan repetitive, maka ketimpangan perhatian akan terus berulang.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement