Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengamat: Marzuki Alie Labil

Susi Fatimah , Jurnalis-Minggu, 31 Juli 2011 |09:02 WIB
Pengamat: Marzuki Alie Labil
A
A
A

JAKARTA – Bukan kali pertama Ketua DPR Marzuki Alie mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Sebelumnya, saat Indonesia terkena musibah tsunami di Mentawai beberapa waktu lalu, dia menyalahkan penduduk Mentawai yang tinggal di pinggir pantai sehingga terkena tsunami.

Setelah itu, Marzuki kembali melontarkan pernyataan yang memancing emosi masyarakat. Kala itu dewan tengah menggodok anggaran rencana pembangunan gedung baru DPR yang menelan Rp1,3 Triliun. Publik ramai memperdebatkan penting tidaknya pembangunan gedung baru tersebut dan perlu diadakan survei untuk mengetahui respons dari masyarakat.

Marzuki justru mengatakan pembangunan gedung baru DPR tidak perlu melibatkan rakyat. Menurutnya, rakyat tidak perlu dipusingkan dengan urusan gedung anggota dewan. Jumat lalu, Marzuki kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Dia mengatakan KPK harus dibubarkan.

Menurut Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril sikap Marzuki yang kerap keliru dalam melontarkan pernyataan ke publik menandakan pria asal Sumatera Selatan tersebut memiliki problem dalam emosi jiwanya.

“Problem emosinya, orangnya yang labil tapi dia kan bukan ABG lagi. Berbagai statement-nya menandakan ketua DPR pemikirannya keliru. Dia tidak paham pemberantasan korupsi, makanya yang keluar statement yang keliru. Pernyataan keliru hasil dari paradigma yang keliru,” ujar Oce kepada okezone, Minggu (31/7/2011).

Kata Oce, pernyataan kontroversial Marzuki saat ini bisa jadi sebagai pengganti Ruhut Sitompul yang juga kerap menuia polemik. Terlebih saat ini, Ruhut tengah menghilang dari aktivitas politik karena persoalan rumah tangganya. Oce menyayangkan pernyataan seorang pejabat seperti Marzuki Alie, seharusnya ketua DPR tidak melontarkan statement demikian melainkan harus menjaga etika politik.

“Ganti tempat dengan pak Ruhut, pak Marzuki yang maju, sayang dia ketua DPR tidak bisa menjaga etika politik. Marzuki berfungsi selain sebagai pejabat negara di sisi lain dia juga juru bicara parlemen. Apa yang dia bicarakan mewakili lembaga. Mau tidak mau dia harusnya paham,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie mengaku kecewa terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kerap terlilit dugaan tindak pidana. Marzuki pun mewacanakan pembubaran KPK.

Marzuki menjelaskan, awal mula pembentukan KPK dimaksudkan untuk menjadi pemicu penegakan hukum untuk memberantas korupsi. Namun, dia menyayangkan KPK kini lebih disibukkan dengan urusan internal utamanya menyelesaikan masalah yang melilit sejumlah pejabat KPK.

"Kalau lembaga adhoc ini sudah tidak dipercaya, apa gunanya kita dirikan lembaga adhoc ini? Kalau memang terbukti, perlu dipikirkan kembali, apakah bedol desa, apakah lembaganya dibubarkan," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 29 Juli lalu.

(Dadan Muhammad Ramdan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement