DENPASAR- Pemerintah Provinsi Bali mengklaim berhasil menangani kasus flu burung sehingga tahun ini terjadi penurunan jumlah kasus maupun korbannya dibanding tahun sebelumnya.
"Manajemen penanganan virus flu burung di seluruh Bali sudah berjalan sangat baik sehingga bisa menekan jumlah kasus dan korbannya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Sutedja kepada wartawan di Denpasar, Sabtu (17/12/2012).
Dengan manajemen pencegahan flu burung yang optimal itulah, maka kasus-kasus yang muncul selama ini mengalami penurunan tajam. Hanya saja, dia enggan menyebutkan prosentase dan angka penurunan kasus flu burung karena tidak memegang data namun dipastikan ada penurunan.
Sutedja mengatakan, perkembangan saat ini di Bali tercatat 57 kasus yang suspect. "2 orang yang meninggal positif terkena flu burung selama tahun 2011," imbuhnya.
Terhadap pasien yang suspect flu burung mereka langsung diberikan Tamiflu sehingga akhirnya semua dapat tertolong.
Dua orang warga yang meninggal akibat flu burung dari Kabupaten Bangli karena terlambat mendapatkan penanganan. Selebihnya, kata Suteja mereka bisa ditangani dengan baik. Kini yang menjadi kekhawatiran adalah pemantauan terhadap pedagang kecil.
Mereka hanya punya beberapa ayam di rumah namun tidak dirawat dengan baik sehingga berpotensi terserang virus jahat tersebut. Dia menegaskan, baik Dinas Kesehatan dan Peternakan juga telah bekerja maksimal mulai sosialisasi, pendataan, pelatihan hingga tata kelola peternakan. Sasarannya, semua peternak menengah ke atas di seluruh
pelosok desa.
Meski terjadi penurunan kasus namun pihaknya mengingatkan warga akan kemungkinan mewabahnya virus mematikan tersebut. Bisa saja, serangan flu burung terulangi lagi, jika masyarakat tidak tertib dan disiplin dalam mematuhi kaidah-kaidah yang ada seperti menjaga kebersihan kandang ayam.
(Stefanus Yugo Hindarto)