Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pascabanjir, Warga Temukan Enam Ekor Phyton

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Rabu, 29 Agustus 2012 |01:20 WIB
Pascabanjir, Warga Temukan Enam Ekor Phyton
Ilustrasi
A
A
A

MEDAN - Setelah dilanda banjir akibat luapan Sungai Deli, warga yang bermukim di Jalan Multatuli Lorong 4 Lingkungan 5 Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun, menemukan 6 ekor ular jenis phyton ulir. Dua Diantaranya berukuran cukup besar yakni 4 meter dan 3,5 meter. Sedangkan lainnya merupakan ular anakan.

Seorang warga, Fauzi (30), menceritakan, saat membersihkan rumah pascabanjir, sejumlah anak-anak yang bermain di lokasi proyek yang bersebelahan dengan rumahnya mengaku menemukan ular di dalam gorong-gorong. Warga pun segera berkumpul untuk menangkap ular tersebut. Setelah sekitar tujuh jam keenam ular pun berhasil ditangkap.

"Tadi sehabis bersih-bersih pascabanjir, adik-adikan kami di sini melihat ular di lokasi proyek itu. Tapi ularnya udah di dalam riol. Sekitar jam 11 siang lah tadi. Tapi baru sehabis maghrib baru bisa ditangkap. Padahal sudah kami asapin dan kami sodok pakai tongkat," jelasnya.

Fauzi menambahkan, meski ular phyton ulir yang mereka temukan relatif besar, namun belum ada warga yang melaporkan adanya ternak yang hilang.

"Sejak banjir kemarin belum ada warga yang melaporkan keluarga ataupun ternaknya diserang ular ini maupun binatang yang biasa ditemukan di pinggir sungai lainnya. Ya mudah-mudahan ke depan juga enggak ada," jelasnya.

Sementara itu Zul (50), warga yang menyimpan keenam ular mengaku sering menemukan sejumlah reptil di daerahnya yang memang menjadi langganan banjir saat hujan turun deras. Disamping ular phyton, sering pula ditemukan biawak. Warga pun diakui sudah cukup bersahabat dengan reptil tersebut, bahkan menjadikan reptil-reptil itu sebagai bisnis dadakannya.

"Kalau di sini ya setiap banjir pasti ada saja reptil yang ditangkap warga. Ular phyton dan biawak yang paling sering. Biasanya kalau ada yang dapat langsung di jual. Kalau sampai empat meter begini bisa mencapai Rp400 ribu. Kalau yang anakan biasanya ditampung di tempat saya untuk dibesarkan," tandasnya.

Zul juga mengaku setiap terjadi banjir, sering ada laporan dari warga yang kehilangan ternaknya. Reptil-reptil yang bersarang di pinggir sungai maupun yang terhanyut akibat banjir biasanya memangsa ayam yang banyak diternakan warga di kawasan itu.

"Sering lah kalau ternak warga disini dimangsa ular ataupun biawak. Tapi kalau warga belum ada. Makanya kalau banjir banyak yang berburu ular maupun biawak. Kan lumayan kalau di jual," tutupnya.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement