Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tolak Hillary, Pendemo Sempat Bakar Spanduk Berlatar Bendera AS

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Selasa, 04 September 2012 |14:14 WIB
Tolak Hillary, Pendemo Sempat Bakar Spanduk Berlatar Bendera AS
Foto: Heru/okezone
A
A
A

JAKARTA - Kedatangan Menteri Luar Negri Amerika Serikat, Hillary Clinton ke Indonesia, disambut aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Amerika serikat.  
 
Sekira 30 massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Indonesia menolak kedatangan Menlu AS tersebut, sempat terjadi aksi dorong antara massa dan polisi dalam aksi tersubut.
 
Selain memprotes kehadiran Menlu AS, Hillary Clinton, massa juga menuntut agar pemerintah menutup perusahaan tambang emas PT Freeport dan Newmont di Indonesia.
 
"Kedatangan Menlu Amerika ke Indonesia harus diwaspadai. Kedatangan Hillary jelas membawa agenda AS untuk mempertahankan dominasinya menguasai kekayaan alam Indonesia khususnya kekayaan tambang," ujar koordinator aksi, Masinton Pasaribu didepan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, (4/9/2012).
 
Dalam orasinya, Masinton manyatakan, perusahaan tambang emas AS yakni Newmont dan PT Freeport telah menguasai 90 persen emas nasional. "Kedatangan Hillary ditujukan untuk mengintervensi proses renegoisasi kontrak yang sedang dilakukan pemerintah Indonesia dan memanasnya perlawanan rakyat terhadap Freeport," ujarnya.
 
"Kami desak ini tidak cukup renegoisasi, tapi nasionalisasi. Nasionalisasi itu dibolehkan, pemerintah telah lakukan kebodohan, seolah-olah Nasionalisasi tidak bisa dilakukan, padahal ada aturannya," tegasnya.
 
Selain berorasi, puluhan massa ini juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "Amerika Serikat = VOC". Dalam aksi tersebut, sempat terjadi aksi dorong antara aparat polisi dan massa ketika spanduk yang berlatar belakang bendera Amerika Serikat tersebut dibakar oleh massa.
 
Hingga kini, massa yang terdiri dari organisasi pemuda seperti PMII, Repdem dan PRD dan National Papua Solidarty (NAPAS) masih berkumpul di depan kantor kedubes AS. Mereka masih berusaha menemui perwakilan dari kedutaan besar untuk melakukan audiensi bersama mereka.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement