MANCHESTER – FBI dilaporkan kembali membuka penyelidikan baru terkait skandal surat elektronik (surel/e-mail) yang dilakukan oleh Hillary Clinton. Penyelidikan skandal itu dibuka kembali setelah ditemukannya bukti baru.
Sebagaimana dikutip dari Sky News, Sabtu (29/10/2016) Direktur FBI James Comey mengatakan, mereka akan menyelidiki apakah di surel baru yang mereka temukan terdapat informasi rahasia. Dalam surat yang dikirim Comey ke komite Republik di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat di Amerika Serikat) dan Senat, ia menjelaskan penyelidikan baru ini masih belum diketahui akan memakan waktu berapa lama.
Pada penyelidikan sebelumnya, FBI membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelidiki kasus Hillary yang menggunakan alamat surel pribadinya ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS (periode 2009-2013).
Banyak yang memperkirakan ini menjadi pukulan keras terhadap kampanye sang calon Presiden AS dari Partai Demokrat itu. Mengingat pemilihan Presiden AS Â hanya kurang dari dua pekan lagi maka menyeruaknya penyelidikan FBI ini dapat mempengaruhi persepsi warga Negeri Paman Sam terhadap Hillary.
Mendengar pengumuman kembali dibukanya penyelidikan kasus Hillary, calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, memuji FBI. “Saya sangat menghormati faktanya bahwa FBI dan Departemen Kehakiman kini bersedia memiliki keberanian untuk memperbaiki kesalahan besar yang mereka buat,” ujar Trump pada kampanye yang diadakan di Manchester, di Negara Bagian New Hampshire.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(emj)