MAKASSAR - Kasus kecelakaan maut kembali terjadi di jembatan layang Jalan Urip Sumohardjo, Panakkukang, Minggu (28/4) dini hari. Insiden itu mengakibatkan dua nyawa pelajar melayang.
Kedua korban masing-masing diketahui bernama Aswinto alias Wiwin, 16, dan Abdul Khalik, 16, warga Jalan Tamalatate III, Kec Rappocini, Makassar.
Wiwin yang masih duduk di bangku kelas III SMP Muhammadiyah ini tewas seketika setelah mengalami luka serius pada bagian kepalanya. Sedangkan Khalik siswa kelas I SMK 2 Gunungsari juga mengalami luka di bagian kepala.
Satu korban lainnya bernama Muh Ansal, 15, warga Jalan Rappocini Raya selamat dan masih menjalani perawatan serius di RS Ibnu Sina akibat luka serius yang dialaminya.
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 02.00 Wita. Ketiga korban berboncongen sepeda motor Honda Scoopy DD 6673 UJ yang dikendarai Wiwin.
Terdapat dua versi kecelakaan yang menewaskan dua pelajar ini. Versi keluarga korban, kasus ini bermula saat sejumlah Patroli Bermotor Polrestabes Makassar mengejar korban karena berboncengan tiga.
Karena ketakutan, Wiwin pun menancap gas kendaraannya, hingga akhirnya menabrak trotoar pembatas jalan di atas fly over. "Dari keterangan teman-temannya, mereka dikejar sejumlah polisi yang memakai motor dari arah Jalan Urip Sumohardjo," ujar kakak kandung, Khalik, Ahmad Saleh, saat ditemui di rumah duka.
Sedangkan dari versi kepolisian, ketiga korban yang berboncengan tiga ini menancap gasnya melebihi rata-rata, sehingga kehilangan kendali di fly over.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Anggi S Siregar membantah jika terjadi kejar-kejaran antara polisi dan korban. Menurutnya, saat itu, tidak ada pergerakan dari Patmor Polrestabes. "Ini kecelakaan tunggal. Pengemudinya diduga tak hati-hati. Tak ada polisi yang mengejar," ungkapnya.
Menurut dia, ketiga korban sempat terlempar sejauh beberapa meter setelah sepeda motornya menabrak trotoar dan pot bunga yang berada di tengah jalan. "Kalau pun mereka dikejar Patmor, harusnya korban tidak kabur dan menyerahkan diri. Apalagi mereka masih pelajar, dan belum mengantongi SIM," bebernya.
Pasca kejadian, kedua korban yang meninggal dunia, sempat menjalani perawatan di UGD RS Ibnu Sina. Namun karena pendarahan serius, Wiwin dan Khalid menghembuskan nafas terakhirnya.
Sementara korban selamat, M Ansal, hanya menderita luka lecet di bagian kaki dan tangannya. Hingga kemarin, Ansal masih dirawat intensif di RS milik Yayasan UMI tersebut.
Jika betul korban kecelakaan akibat dikejar petugas kepolisian, pihak keluarga menuntut tanggungjawab dari Polrestabes Makassar. Kakak Khalik, Ahmad Saleh menyebut, pada Sabtu (27/4) malam, adiknya pamit dari rumah untuk menonton konser band regge di Jalan Baji Minasa.
"Mereka berangkat bersama teman-temannya di dekat rumah. Terus subuh harinya, kami sudah dapat info kalau Khalik meninggal kecelakaan," akunya.
(Muhammad Saifullah )