MAKASSAR – Edi Kurniawan (10), warga asal Desa Bungeng, Kecamatan Battang, Kabupaten Jeneponto, yang terseret air bah di Sungai Bisappu, Kabupaten Bantaeng, pada Jum’at 28 Juni kemarin ditemukan tewas.
Edi ditemukan tewas sekitar 2 Kilomter dari muara Sungai Kalli, Kelurahan Bonto Lembang, Kecamatan Bisappu, Bantaeng, dalam keadaan terapung, sambil memeluk batang pohon yang ada di semak-semak, serta kondisi air yang sudah mulai surut.
“Kami sudah temukan tadi siang sekira pukul 11.30 Wita, dan langsung diserahkan ke keluarganya,” ungkap Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Siaga Bencana (BSB) Bantaeng Ilham, saat dihubungi, Sabtu (29/6/2013).
Sementara itu, ayah korban, Bulu mengaku tidak menyangka, akan terjadi hal seperti itu. Pasalnya, dia juga tidak mengetahui, jika anaknya ikut ibunya ke ziarah kubur di Bantaeng. “Ternyata, pulangnya sudah dalam keadaan meninggal,” ungkap Bulu.
Sedangkan ibu korban, Hasnia terus histeris melihat jasad putranya, sambil memanggil nama anaknya. Sejak dikabarkan hilang sejat Jumat sore kemarin, kedua orang tuanya memilih untuk menginap di kantor Camat Bisappu, dan terus melihat perkembangan pencarian.
Pencarian yang dilakukan tim BSB, Tagana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta beberapa warga itu, sempat terhenti sejak malam, lantaran air sungai masih deras, serta air pasang sehingga sulit untuk meneruskan pencarian.
Sekedar diketahui, pada Jumat 28 Juni, lima orang anak terseret air bah saat tengah bermain di samping Sungai. Tiba-tiba datang air bah, dan langsung menyeret tubuh kelima anak tersebut.
Empat orang anak yang selamat yakni Herman (19), Iwan (29), Bagas (9), dan Fajar (4). Awalnya, tiga orang berhasil selamat, sementara satu orang anak baru berhasil ditemukan selamat sekitar 100 meter dari lokasi. Sedangkan Edi, terseret dan sempat dinyatakan hilang hingga ditemukan tewas.
(Misbahol Munir)