Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah

Bramantyo , Jurnalis-Senin, 17 November 2014 |11:58 WIB
Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah
Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah
A
A
A

PERSOALAN sampah masih menjadi permasalahan tersendiri bagi kota-kota besar di Indonesia, tak terkecuali di Kota Solo. Jumlah sampah di Kota Solo setiap tahunnya kian meningkat.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang terletak di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, kapasitasnya sudah tak mampu lagi menampung sampah yang tiap harinya terus bertambah. Setiap harinya, jumlah sampah yang tiba di TPA Putri Cempo mencapai 230 ton per harinya.

Sampah yang ada di TPA Putri Cempo itu, tidak hanya sampah limbah rumah tangga saja . Sampah dari pasar-pasar tradisional di Kota Solo juga "dilempar" ke TPA tersebut. Terlebih sampah plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk dapat terurai di alam.

Berawal dari keprihatinan melihat kondisi sampah yang terus menggunung itulah, seorang warga bernama Andris Priyu Armaja yang tinggal di Rejosari XIII Kelurahaan Gilingan, Banjarsari, Solo ini tertantang untuk mengolah limbah sampah menjadi suatu yang berguna.

Terutama sampah plastik yang banyak menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan. Kesibukan terlihat saat okezone bertandang ke rumah kediaman Andris yang kebetulan juga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

Terlihat Andris tengah sibuk mengangkat sampah - sampah kepinggir rumahnya. Keterbatasan lahan yang dimiliki Andris, membuat pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang reparasi kulkasini harus pandai-pandai menaruh sampah-sampah miliknya agar tak diprotes para tetangganya. Maklum saja, Andris tinggal di sebuah gang sempit yang lokasinya berada di pinggir rel kereta api tak jauh dari stasiun Balapan Solo.

"Sebentar, saya angkat sampah-sampah ini dulu," ungkap Andris mengawali pembicaraan saat okezone menemui di rumahnya sambil mengangkat sampah yang sudah dimasukan dalam karung.

Belum selesai mengangkat sampah-sampah itu, datanglah seorang warga membawa sampah yang ditaruh didalam tas plastik. Selanjutnya sampah-sampah itu diberikan kepada Andris.

"Ya beginilah kesibukan saya sehari-hari. Selain menerima reparasi kulkas, saya juga mengumpulkan sampah-sampah ini,"ungkapnya lagi.

Menurut Andris, dirinya belum lama mengelola limbah sampah plastik ini. Yang lama itu hanyalah menyiapkan bahan-bahannya saja. Apalagi, dirinya tak memiliki modal yang cukup besar. Sehingga tidaklah mungkin dirinya membeli limbah sampah tersebut dari para pemulung.

Praktis, di tengah kesibukannya, Andris pun harus mencari sampah-sampah itu sendiri. Untungnya, para tetangganya sekarang ikut membantu memberikan limbah sampah kepada dirinya.

"Limbah apa saja saya terima. Baik itu limbah sampah organik maupun limbah sampah non organik. Seperti kantung plastik atau botol saya terima. Apalagi seperti kantung plastik inikan kalau diuraikan tanah sangat berbahaya sekali. Soalnya plastik-plastik ini tidak mungkin bisa hancur meskipun sampai 200 atau 400 tahun," jelasnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement