JAKARTA - Penerbangan sipil mensyaratkan safety margin (peluang kecelakaan) yang tipis dan standar keamanan tinggi. Untuk memastikan hal itu, ada banyak unsur yang harus dipastikan dan dipenuhi. Salah satu yang paling penting yakni sistem navigasi penerbangan.
Navigasi yang digunakan di Indonesia saat ini masih menggunakan perangkat klasik yang sudah dipakai sejak 1950-an. Lalu untuk memenuhi standar keamanan penerbangan sipil di daerah dengan kondisi geografis seperti Papua, infrastruktur yang ada saat ini belum memadai.
"Akan kita solusikan dengan perangkat modern berbasis teknologi satelit dan digital data," kata Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub, Novierianto, di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Ketika ditanya mengenai realisasi hal tersebut, Novie menjawab segera, dan sebenarnya Kemenhub sudah menggodok rencana ini sebelum kecelakaan Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua.