Antasari Ingin Ungkap Konspirasi secara Utuh

JAKARTA - Gugatan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, ke Mabes Polri, dimaksudkan untuk mengungkap adanya indikasi konspirasi terkait pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen.
 
Menurut Antasari, sejak awal tujuan melakukan sidang praperadilan tersebut adalah untuk mengetahui secara pasti, apakah benar ada SMS ancaman terhadap Nasruddin. Sebab, suami Ida Laksmiwati tersebut bersikeras tidak mengirim SMS kepada Nasruddin.

"Hasilnya nanti dua, ada SMS itu, tapi dari nomor siapa dan HP siapa, karena hasil persidangan tidak dari saya, melainkan berdasarkan analisa data record. Nah, kalaupun ada, dari siapa dong? Kan gitu itu yang perlu polisi usut," jelas Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6/2013).

Misalnya SMS dari si Fulan, lanjut Antasari, tentunya harus didalami kenapa berbuat begitu, inisiatif sendiri atau ada yang suruh. "Kita ingin mengungkap konspirasi ini secara utuh," ungkapnya.

Antasari menegaskan, jika memang dalam persidangan praperadilan ini disimpulkan tidak ada SMS tersebut, berarti ada rekayasa dalam kasus ini.

"Kalau memang disimpulkan tidak ada SMS ini, kenapa jaksa membuat dakwaannya? Berarti jaksa merekayasa dong, kan logikanya begitu. Karena dasar itulah, saya dilibatkan keterkaitan. Kemudian itu diambil pertimbangan hukum dan dihukum 18 tahun," simpulnya.

(K. Yudha Wirakusuma)