Radiasi Nuklir PLTN Fukushima 18 Kali Lebih Tinggi

TOKYO - Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang bocor akibat gempa Jepang 2011 lalu, menemukan tingginya tingkat radiasi dari reaktor tersebut.

Staf dari Tokyo Electric Power Co (TEPCO) mengatakan, pihaknya menemukan titik radiasi di empat lokasi berbeda. Mereka menemukan adanya air radioaktif yang menetes dari pipa yang menghubungan dua tangki pendingin. Tangki itu diketahui disambung dengan hanya menggunakan selotip.

Penemuan pipa yang bocor ini, dilakukan setelah TEPCO menemukan adanya titik radiasi di empat tangki dengan salah satu tangkinya menunjukkan kebocoran hingga 1.800 milisievert per jam. Tingkat radiasi itu mampu membunuh satu manusia dalam waktu empat jam.

Pekan lalu operator Fukushima mengamankan sekira 300 ton air beradiasi. Air itu diambil dari salah satu wilayah luas yang diduga dipenuhi oleh air yang berasal dari kebocoran pendingin reaktor nuklir Fukushima.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe langsung melontarkan kecaman terhadap TEPCO atas cara mereka mengatasi kebocoran di PLTN Fukushima. Namun dirinya tetap akan memberikan bantuan untuk TEPCO dalam menangani kebocoran.

"Kecelakaan di Fukushima tidak bisa sepenuhnya ditangani oleh TEPCO. Ada kebutuhan besar dari peran pemerintah, termasuk mengatasi air radiasi," ujar Abe, seperti dikutip Sky News, Minggu (1/9/2013).

PLTN Fukushima mengalami kerusakan besar ketika gempa dahsyat melanda Jepang, Maret 2011 lalu. Kebocoran tersebut membuat Jepang dalam kondisi bahaya nuklir.

(Fajar Nugraha)