Selain itu, kata Erlangga, faktor agama yang tidak dijadikan cara pandang hidup, tapi hanya dijadikan ritual. Proses keagamaan tidak berjalan seimbang dengan kehidupan sosial.
"Contohnya, anak mungkin diajari agama di sekolah, tapi dia mencontek. Ini kan tidak match dengan kejujuran dan kesopanan," pungkasnya.(fid)
(Dede Suryana)