BANGKALAN - Siang itu suasana Pendopo Pratanu Pemkab Bangkalan sangat panas, maklum sedang musim kemarau. Namun, panasnya suasana terasa pudar ketika melihat pelajar SMP dan SMA beserta gurunya sudah memakai pakaian adat Madura. Itu pertanda acara akan segera dimulai.
Di antara mereka ada yang memakai baju pengantian. Untuk pengantin pria memakai jas hitam dipadu celana hitam, serta memakai songkok dan dikalungi bunga. Sedangkan pengantin wanita memakai kebaya merah dipadu dengan sarung.
Para guru yang memakai pakaian adat Madura juga tampak membawa sesuatu. Rupanya yang mereka bawa merupakan seperangkat alat salat, bantal, guling dan tikar. Barang-barang tersebut untuk melamar calon pengantin perempuan.
"Kauleh dek kak dintok alamarrah anak sampean egebey juduh buduk kauleh, apah sampean naremah? (Saya datang kesini untuk melamar putri anda untuk dijodohkan dengan anak saya, apa anda menerima?)," terang pengantar pengantin pria, Siti Maimuna.