"Mestinya hukuman sosial sudah cukup, jangan seakan-akan harus pidana atau dipenjara. Kesalahan bisa dijerat dengan denda atau kerja sosial," papar Dosen Vokasi UI ini.
Devie mengungkapkan pertimbangan lainnya juga memang kapasitas penjara di Indonesia juga sudah penuh. Bahkan, kata dia, jika diperhatikan saat perang media sosial saling bully di media sosial lebih parah saat penyelenggaraan pilpres.
"Seharusnya saat pilpres kemarin lebih banyak lagi yang dipenjara. Saat pilpres dimana kebatinan para pendukung muram saling komen negatif dengan adanya riset juga bahwa saling perang di dunia maya, itu lebih parah lagi dong," tutupnya.
(Muhammad Saifullah )